Kawasan Malioboro kembali
dipadati oleh arus kendaraan menjelang akhir pekan ini. Puncak kepadatan arus
lalu lintas diprediksi terjadi pada Sabtu (5/4/25), seiring dengan meningkatnya
mobilitas wisatawan yang mulai melakukan perjalanan arus balik setelah libur
panjang.
Kepala Pos Pengamanan
Terpadu Teteg Yogyakarta, Iptu Wantoko, menyampaikan bahwa peningkatan volume
kendaraan di kawasan ini sudah terpantau sejak Rabu (2/4/25) dan terus
meningkat hingga Jumat malam (4/4). "Semakin hari kepadatan kendaraan
semakin meningkat. Prediksi puncak kendaraan terjadi hingga 5 April 2025,"
ungkapnya saat ditemui di Posko Teteg.
Pantauan di lapangan
menunjukkan bahwa ruas Jalan Malioboro dan sekitarnya menjadi titik konsentrasi
utama kendaraan. Data yang dicatat pada Kamis (3/4) mengungkapkan bahwa dalam
rentang waktu pukul 06.00 hingga 15.00 WIB, sebanyak 14.429 kendaraan tercatat
masuk ke kawasan Jalan Malioboro. Sementara itu, di Jalan Pasar Kembang, jumlah
kendaraan yang melintas mencapai 12.542 unit dalam periode waktu yang sama.
Melihat situasi yang kian
padat, kepolisian mengambil langkah cepat dengan melakukan rekayasa lalu
lintas. Salah satu langkah utama adalah penutupan akses masuk ke Malioboro dari
arah Kleringan bawah. Pengendara diarahkan ke timur, menuju Kridosono, kemudian
melewati Jalan Pasar Kembang, Jalan Letjen Suprapto, dan seterusnya menuju
Jalan KH Ahmad Dahlan. Dari sana, kendaraan bisa melintas ke arah timur melalui
Jalan Panembahan Senopati dan masuk ke Jalan Mataram dari arah utara.
“Jadi, jalan masuk ke
Malioboro hanya lewat Jalan Mataram. Rekayasa ini cukup efektif karena membuat
jalur kendaraan lebih panjang, sehingga kepadatan bisa terurai,” jelas Iptu
Wantoko.
Dengan sistem pengalihan
jalur ini, diharapkan arus lalu lintas di jantung wisata Kota Yogyakarta bisa
kembali lancar. Selain itu, langkah ini juga dimaksudkan untuk memberikan
kenyamanan bagi para wisatawan yang masih menikmati suasana liburan di kawasan Malioboro,
tanpa harus terganggu oleh kemacetan parah. (Humas Polresta Yogyakarta)
No comments:
Write comment