Kapolresta Yogyakarta, Kombes Pol Aditya Surya Dharma
SIk, MH, bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) kembali
melaksanakan Safari Subuh di Masjid Assalam, Purwokinanthi, Kemantren
Pakualaman, pada Sabtu (22/3/25). Kegiatan ini disambut antusias oleh jamaah
dan masyarakat sekitar yang juga ikut serta dalam sholat subuh berjamaah serta
rangkaian acara silaturahmi.
Pada kesempatan ini, Pemerintah Kota Yogyakarta juga
menyerahkan berbagai bentuk bantuan untuk mendukung kegiatan di Masjid Assalam.
Bantuan tersebut antara lain Rp 10 juta dari Pemkot Yogyakarta, 50 buku dari
Perpustakaan Kota, masing-masing Rp 2 juta dari Baznas Kota dan BPD DIY, serta
lima mushaf Al-Qur'an beserta mukena dari Kantor Kementerian Agama Kota
Yogyakarta. Selain bantuan itu, BPBD Kota Yogyakarta juga memberikan bantuan
berupa sabun kebersihan untuk mendukung kebersihan masjid.
Ketua Takmir Masjid Assalam, Iskandar, mewakili seluruh
pengurus dan jamaah Masjid Assalam menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam
atas perhatian dan bantuan yang diberikan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta serta
berbagai lembaga terkait. "Kami sangat berterima kasih dan berterima kasih
atas dukungan yang diberikan. Bantuan ini sangat berarti bagi keberlangsungan
kegiatan di masjid serta upaya kami dalam meningkatkan kenyamanan jamaah.
Semoga bantuan ini menjadi berkah bagi semua pihak," ujarnya.
Menurutnya, Safari Subuh ini menjadi salah satu bentuk
sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam memakmurkan masjid serta
mempererat ukhuwah Islamiyah. "Kami mengajak seluruh warga untuk terus
menjadikan masjid sebagai pusat kegiatan keagamaan dan sosial, sehingga
keberadaannya semakin bermanfaat bagi umat," pungkas Iskandar.
Awalnya, kawasan Pakualaman hanya memiliki satu masjid,
sehingga masyarakat berinisiatif membangun mushola yang kemudian berkembang
menjadi masjid dengan fasilitas sholat Jumat. Seiring dengan meningkatnya
kebutuhan, masjid serambi juga dibangun dan difungsikan untuk kegiatan
keagamaan ibu-ibu.
Seiring berjalannya waktu, bangunan masjid mengalami
penuaan. Atap seng yang digunakan sebelumnya menimbulkan suara berisik saat
hujan dan angin kencang, sehingga mengganggu kekhusyukan ibadah. Berkat
dukungan masyarakat dan para donatur, pada tahun 2013 dilakukan renovasi besar,
sehingga terbangun masjid berbentuk joglo dari kayu jati senilai Rp 1 miliar.
"Saat ini, masjid masih dalam tahap pengembangan,
khususnya di bagian serambi. Rencananya, akan dibangun limasan dari kayu jati
dengan ukuran 9 x 7 meter. Kami berharap ini dapat meningkatkan kenyamanan
jamaah dalam beribadah," ujar Iskandar.
Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, menyampaikan
berbagai permasalahan yang tengah dihadapi Kota Yogyakarta, salah satunya
adalah pengelolaan sampah. "Memimpin Kota Yogyakarta tidaklah mudah,
apalagi dengan permasalahan sampah. Di mana-mana saya disambati soal
sampah," ujarnya.
Meski demikian, ia mengapresiasi peran Lurah dan Mantri
di Pakualaman yang telah menjadikan wilayah ini sebagai contoh dalam sistem
transportasi sampah menggunakan gerobak transporter. "Pakualaman paling
maju, karena warganya tidak membuang sampah langsung ke depo, tetapi melalui
penggerobak," pungkasnya.
Sementara itu, Kapolresta Yogyakarta Kombes Pol Aditya
Surya Dharma SIk, MH, menghimbau kepada para jamaah untuk menjaga keamanan dan
ketertiban masyarakat di lingkungan masing-masing. Ia juga mengajak masyarakat
untuk aktif berpartisipasi dalam menjaga kerukunan antarumat beragama dan
mencegah terjadinya tindakan intoleransi.
"Kami mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama
menjaga kamtibmas di wilayah Kota Yogyakarta. Mari kita ciptakan suasana yang
aman, nyaman, dan kondusif bagi seluruh warga," ujar Kapolresta.
Kapolresta juga menekankan perlunya peran serta
masyarakat dalam menjaga keamanan lingkungan, terutama menjelang Lebaran. Ia
mengajak masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi terjadinya
tindak kriminalitas, seperti pencurian dan peredaran narkoba.
"Kami berharap masyarakat dapat saling mengingatkan
dan melaporkan kepada pihak kepolisian jika melihat atau mengetahui adanya
potensi gangguan kamtibmas," tambahnya.
Kegiatan Safari Subuh ini merupakan salah satu upaya
Forkopimda Kota Yogyakarta untuk menjalin silaturahmi dengan masyarakat dan
meningkatkan sinergi dalam menjaga kamtibmas. Diharapkan, kegiatan ini dapat
memberikan manfaat bagi masyarakat dan mempererat hubungan antara pemerintah
dan masyarakat. (Humas Polreta Yogyakarta)
No comments:
Write comment