Kanit Binmas Polsek
Kotagede, Ipda Heruderus, beserta anggotanya menghadiri peluncuran Sekolah
Lansia dan Expo KKN UII Yogyakarta di Ruang Terbuka Hijau Publik (RTHP) Bumen,
Kotagede, pada Rabu pagi, 26 Februari 2025.
Universitas Islam Indonesia
(UII) bekerja sama dengan Kantor Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana Nasional (BKKBN) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meluncurkan Sekolah
Lansia di RTHP Bumen RW 06, Kelurahan Purbayan, Kemantren Kotagede, Kota
Yogyakarta. Peluncuran secara simbolis ditandai dengan pengalungan samir kepada
dua siswa lansia oleh Rektor UII, Fathul Wahid, dan Kepala BKKBN DIY, Muhammad
Iqbal Apriansyah, S.H., M.P.H.
Selain peluncuran Sekolah
Lansia, juga dilaksanakan Expo KKN Tematik Pendampingan Layanan Lansia
Terintegrasi (LLT). Kedua agenda ini merupakan kegiatan pengabdian kepada
masyarakat yang bersamaan dengan Milad ke-82 UII.
Fathul Wahid menjelaskan
bahwa KKN Tematik UII telah dilaksanakan dan mendampingi 100 desa di enam atau
tujuh kabupaten di Jawa Tengah dan DIY. "Kami selalu melihat desa itu
sebagai mitra. Bukan desa binaan, tetapi desa mitra. Sebab kami sejajar, kami
ingin berkembang, dengan melihat potensi yang ada dan masalah yang ada di desa
tersebut," kata Fathul.
Saat KKN, kata Fathul,
mahasiswa mengidentifikasi potensi desa, apa yang dibutuhkan desa agar desa
bisa berkembang. "Launching Sekolah Lansia dan Expo KKN Tematik
Pendampingan Layanan Lansia Terintegrasi (LLT) merupakan satu bukti kami ingin
memahami potensi, masalah dan kami hadir sebagai solusi. Bisa jadi belum
sempurna, tetapi Insya Allah sepanjang waktu bisa kita perbaiki, dilengkapi
secara lebih baik lagi," katanya.
Sekolah Lansia yang baru
diluncurkan ini merupakan Sekolah Lansia berbasis perguruan tinggi dan belum
banyak di Indonesia. Sehingga peluncuran Sekolah Lansia UII ini menjadi pionir
dan insya Allah menjadi nasional dari Kelurahan Purbayan.
Lansia di Kelurahan Purbayan
ada 1.000 lebih. Bahkan ada 58 lansia yang perlu pendampingan rutin perawatan
jangka panjang. Lansia merupakan fakta yang sifatnya alami, semua orang akan
mengalaminya. "Sehingga bila ada ekosistem yang mendukung semua orang akan
menua secara nyaman. Karena yakin, akan ada orang yang peduli. Lansia itu
penginnya mandiri tidak ingin merepotkan orang lain," kata Fathul.
Pada saat tertentu, tambah
Fathul, lansia perlu sahabat, perlu kawan yang mendampinginya. "Saya
berharap kebutuhan lansia seperti itu dapat terpenuhi di Sekolah Lansia
Kalurahan Purbayan ini," tambahnya.
Sementara itu, Muhammad
Iqbal mengatakan Sekolah Lansia berbasis perguruan tinggi baru ada di Kalurahan
Purbayan Kotagede Yogyakarta. Karena itu, Iqbal berharap teman-teman dari
kabupaten lain bisa mencontoh best practice ini.
Muhammad Iqbal menjelaskan
kurikulum Sekolah Lansia ada 12 materi yang disampaikan dalam 12 pertemuan.
"Senormal-normalnya, pertemuan satu bulan sekali. Di DIY sudah terbentuk
16 Sekolah Lansia. Launching hari ini yang ke-17 dan yang pertama berbasis
perguruan tinggi," kata Iqbal.
Para siswa, tambah Iqbal,
biasanya jika mereka ada di Sekolah Lansia, menemukan teman sebaya yang dapat
dijadikan teman ngobrol. Sebab jika di rumah, mereka tidak mempunyai teman
ngobrol. Anak dan cucunya sudah berbeda materi perhatiannya.
"Dari sejumlah Sekolah
Lansia, kondisi siswanya ada perubahan signifikan yang positif. Lebih ceria,
suka ngobrol, terbuka. Bahkan secara fisik, ada yang mulai beraktivitas.
Biasanya kalau sendiri di rumah duduk cerita, bertegur sapa dengan anak dan
cucu. Sebab satu dari 12 materi pembelajaran ada gerakan fisik seperti senam
Lansia," kata Iqbal.
Kanit Binmas Polsek
Kotagede, Ipda Heruderus, mengatakan bahwa kehadiran Polsek Kotagede dalam
acara ini merupakan bentuk dukungan terhadap kegiatan positif yang bermanfaat
bagi masyarakat, khususnya lansia. "Kami sangat mengapresiasi inisiatif
UII dan BKKBN dalam mendirikan Sekolah Lansia ini. Semoga kegiatan ini dapat
memberikan manfaat yang besar bagi para lansia di wilayah Kotagede,"
ujarnya. (Humas polsek Kotagede)
No comments:
Write comment