Yogyakarta, Rabu (8/1/25), Melihat
peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Yogyakarta selama tahun
2024 yang mencapai kenaikan 70 persen dibandingkan tahun sebelumnya, kondisi
ini menjadi perhatian serius bagi seluruh masyarakat. Menurut data dari Dinas
Kesehatan Kota Yogyakarta, kasus DBD banyak terjadi di wilayah dengan kepadatan
penduduk tinggi dan area yang memiliki banyak penampungan air, terutama selama
musim hujan yang meningkatkan risiko perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti.
Kasihumas Polresta Yogyakarta,
AKP Sujarwo, menghimbau masyarakat untuk bersama-sama mencegah penyebaran DBD
dengan langkah-langkah berikut:
1. Kuras bak mandi dan tempat
penampungan air secara rutin minimal seminggu sekali.
2. Tutup rapat semua tempat
penampungan air agar tidak menjadi sarang nyamuk.
3. Kubur atau buang
barang-barang bekas yang dapat menampung air hujan seperti kaleng, botol, atau
ban bekas.
4. Gunakan lotion anti nyamuk
untuk perlindungan tambahan.
5. Pasang kawat kasa pada
ventilasi rumah untuk mencegah masuknya nyamuk.
6. Pastikan rumah memiliki
pencahayaan dan sirkulasi udara yang baik agar lingkungan tidak lembap,
sehingga tidak mendukung perkembangbiakan nyamuk.
Polresta Yogyakarta juga
mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar sebagai
bentuk pencegahan bersama. Menjaga kebersihan lingkungan tidak hanya melindungi
diri sendiri, tetapi juga melindungi orang-orang di sekitar kita dari ancaman
DBD.
Mari tingkatkan kewaspadaan,
kepedulian, dan tanggung jawab bersama dalam mencegah penyebaran DBD. Dengan
langkah-langkah sederhana yang dimulai dari diri sendiri, kita dapat
menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan aman bagi semua. (Humas Polresta Yogyakarta)
No comments:
Write comment