Kota Yogyakarta kembali
menjadi saksi bisu atas semangat perjuangan masyarakat dalam memperjuangkan
hak-hak asasi manusia (HAM). Berbagai organisasi masyarakat, seperti FPPI,
ARPI, ARB, dan Giat, turun ke jalan pada hari ini, Selasa (10/12/2024), untuk
memperingati Hari HAM Sedunia.
Aksi unjuk rasa yang dimulai
dari Tugu Yogyakarta, DPRD DIY, Kepatihan, dan berakhir di Titik Nol Yogyakarta
ini diikuti oleh ribuan peserta. Mereka membawa berbagai spanduk dan poster
yang berisi tuntutan-tuntutan terkait isu HAM yang sedang menjadi sorotan.
Di setiap titik aksi, massa
menyampaikan tuntutan yang berbeda-beda. Di Tugu Pal Putih, para demonstran
menyuarakan tuntutan kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) dan Upah Minimum
Kabupaten/Kota (UMK). Mereka menilai bahwa upah yang diterima saat ini belum
cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup layak bagi pekerja.
Sementara itu, di depan gedung
DPRD DIY, massa menyoroti masalah kekerasan terhadap perempuan dan difabel yang
masih tinggi di Yogyakarta. Mereka mendesak pemerintah daerah untuk mengambil
langkah-langkah konkret dalam mencegah dan menangani kasus kekerasan tersebut.
Untuk menjaga keamanan dan
ketertiban selama aksi berlangsung, Polresta Yogyakarta menerjunkan ratusan personelnya
ke lapangan. Wakil Kepala Polresta Yogyakarta, AKBP Rudi Setiawan, S.I.K.,
M.Si., memimpin langsung pengamanan di lapangan.
"Kami telah melakukan
persiapan yang matang untuk mengamankan aksi unjuk rasa ini. Personel kami
ditempatkan di titik-titik strategis untuk mengantisipasi segala kemungkinan
gangguan keamanan," ujar AKBP Rudi Setiawan.
Wakapolresta juga mengimbau
kepada masyarakat yang tidak terlibat dalam aksi untuk menghindari area sekitar
lokasi demonstrasi guna menghindari kemacetan. Berkat kerja sama yang baik
antara pihak kepolisian dan para demonstran, aksi unjuk rasa dapat berlangsung
dengan lancar dan kondusif hingga selesai. (Humas Polresta Yogyakarta)
No comments:
Write comment