Wednesday, 26 June 2024

Mahasiswa Papua di Yogyakarta Meninggal Diduga Dianiaya Teman, Pelaku Ditangkap

 


Seorang mahasiswa asal Papua bernama Victor Turot ditemukan meninggal dunia di Yogyakarta pada Senin (17/6/2024). Diduga, ia menjadi korban penganiayaan oleh temannya sendiri di asrama mahasiswa Papua di Jalan Gambir Sawit, Umbulharjo, Kota Yogyakarta, pada Minggu (16/6/2024) malam.

 

Kasatreskrim Polresta Yogyakarta AKP Probo Satrio didampingi Kasihumas AKP Sujarwo, saat jumpa pers, Selasa (25/6/2024) menerangkan, peristiwa ini bermula saat Victor dan lima rekannya sedang mengonsumsi minuman keras (miras) di lantai tiga asrama. Mereka ditegur oleh teman mereka berinisial MS (26) karena merasa terganggu, sehingga terjadilah keributan.

 

Tersangka MS kemudian menghubungi ketua asrama Maybrat untuk menenangkan situasi dan menasihati korban agar tidak minum miras. Namun, sekitar pukul 18.00 WIB, terjadi keributan kembali antara korban dan salah satu saksi. Korban kemudian dibawa ke lantai bawah untuk ditenangkan.

 

Mengetahui hal tersebut, tersangka MS mematikan lampu asrama sehingga kondisi menjadi gelap. Ia kemudian memukul korban dan mengejarnya saat korban berusaha melarikan diri.

 

Korban yang ketakutan berlari kencang dan menabrak tembok hingga tak sadarkan diri. Tersangka MS yang melihat darah mengalir dari hidung korban, panik dan sempat cekcok dengan rekan-rekan mereka di asrama.

 

Ketua asrama kemudian membawa korban ke Rumah Sakit Hidayatullah Yogyakarta. Namun, setelah dirawat selama 12 jam, Victor dinyatakan meninggal dunia pada Senin (17/6/2024) pukul 07.07 WIB.

 

Pihak keluarga memilih untuk tidak melakukan autopsi dan meminta jenazah korban segera dipulangkan ke Papua Barat Daya.

 

Berdasarkan hasil visum tim medis, korban mengalami retak pada kepala hingga telinga dan hidungnya mengeluarkan darah.

 

Tersangka MS disangkakan dengan pasal penganiayaan yang mengakibatkan kematian dan terancam hukuman penjara maksimal 15 tahun.

 

Kasus ini masih dalam proses penyidikan oleh Polresta Yogyakarta. Penyelidikan dilakukan untuk mengetahui motif penganiayaan dan kronologi kejadian yang lebih lengkap.

 

Polresta Yogyakarta mengimbau kepada seluruh masyarakat, khususnya mahasiswa Papua yang tinggal di asrama, untuk menjaga keamanan dan kerukunan antar sesama. Hindari perselisihan dan menyelesaikan masalah dengan cara yang damai.

 

Polisi juga meminta kepada para mahasiswa untuk tidak mengonsumsi minuman keras yang dapat memicu keributan dan tindakan kriminal.

 

Masyarakat yang mengetahui adanya potensi gangguan kamtibmas diimbau untuk segera melapor kepada pihak kepolisian.

 

Polresta Yogyakarta berkomitmen untuk menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat, termasuk para mahasiswa yang tinggal di Yogyakarta. (Humas Polresta Yogyakarta)

Show comments
Hide comments
No comments:
Write comment

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *



Back to Top