Kapolda DIY, Irjen Pol Suwondo Nainggolan, menyatakan bahwa
residu atau sisa-sisa ketegangan di tengah masyarakat pasca Pilpres 2024 di
Yogyakarta mulai mereda.
Hal ini disampaikannya dalam diskusi panel bertajuk
"Peran Pemuka Agama dalam Mendorong Rekonsiliasi Pasca Pilpres 2024"
yang digelar Gereja Kristen Jawa (GKR) Gondokusuman pada hari Rabu (5/6/2024).
Kapolda menandaskan bahwa kontestasi politik merupakan hal
yang biasa, dan masyarakat Yogyakarta telah menunjukkan kedewasaan dalam
menyikapinya. Beliau meyakini bahwa residu Pilpres 2024 di Yogyakarta sudah
selesai.
"Saya rasa di Yogyakarta pemilih-pemilihnya sudah
punya kedewasaan. Residu kemarin seharusnya sudah selesai," tegas Kapolda.
Kapolda juga menyampaikan bahwa fenomena meredanya residu
Pilpres 2024 ini bukan isapan jempol belaka. Beliau menjelaskan bahwa
kejadian-kejadian yang berpotensi menimbulkan gesekan antar kelompok dapat
diminimalisir.
"Satu hal yang menjadi ciri dari Yogyakarta, yakni
knalpot blombongan dan juga keributan antar laskar, sudah nol di tahun 2024
ini," tegasnya.
Berkaca pada kelancaran Pilpres 2024, Kapolda optimis bahwa
Pilkada yang akan digelar di kota dan kabupaten di DIY pada November 2024 nanti
dapat berjalan damai.
"Kedewasaan yang mungkin tidak mudah diwujudkan di
tempat lain. Maka, kita harus yakin dan percaya diri, Pilkada bisa berjalan
damai," urai Kapolda.
Kapolda menegaskan bahwa keamanan dan ketertiban masyarakat
(kamtibmas) menjadi modal berharga bagi Yogyakarta yang menyandang predikat
kota pelajar dan kota pariwisata. Beliau meyakini bahwa menjaga kamtibmas tidak
bisa hanya mengandalkan peran Polri semata, melainkan memerlukan kerjasama dan
partisipasi aktif semua pihak, termasuk pemuka agama.
"Keamanan dan ketenteraman yang terwujud saat ini
bukan berkat Polri saja, tapi karena kuatnya kerja sama antara unsur pemerintah
dan masyarakat, termasuk pemuka agama. Itu satu gerakan yang sama dan kami
tinggal mendirijenkannya," jelasnya.
Diskusi panel ini dihadiri oleh berbagai tokoh, termasuk
perwakilan pimpinan gereja Kristen, pendeta, romo, pastor, gembala, perwakilan
gereja Katolik, pemimpin umat Islam, Hindu, Buddha, Konghucu, pejabat
Forkominda, dan aktivis sosial.
Diskusi panel "Peran Pemuka Agama dalam Mendorong
Rekonsiliasi Pasca Pilpres 2024" ini bertujuan untuk membahas peran pemuka
agama dalam menjaga kerukunan dan kedamaian pasca Pilpres 2024. Diskusi ini
dihadiri oleh berbagai tokoh agama dan masyarakat dari berbagai kalangan.
Kapolda DIY optimis bahwa residu Pilpres 2024 di Yogyakarta
telah mereda dan Pilkada 2024 akan berjalan damai. Beliau menekankan pentingnya
kerjasama antara Polri, pemerintah, dan masyarakat, termasuk pemuka agama,
dalam menjaga kamtibmas. (Humas Polresta Yogyakarta)
No comments:
Write comment