Thursday, 6 June 2024

 


Kapolda DIY, Irjen Pol Suwondo Nainggolan, menyatakan bahwa residu atau sisa-sisa ketegangan di tengah masyarakat pasca Pilpres 2024 di Yogyakarta mulai mereda.

 

Hal ini disampaikannya dalam diskusi panel bertajuk "Peran Pemuka Agama dalam Mendorong Rekonsiliasi Pasca Pilpres 2024" yang digelar Gereja Kristen Jawa (GKR) Gondokusuman pada hari Rabu (5/6/2024).

 

Kapolda menandaskan bahwa kontestasi politik merupakan hal yang biasa, dan masyarakat Yogyakarta telah menunjukkan kedewasaan dalam menyikapinya. Beliau meyakini bahwa residu Pilpres 2024 di Yogyakarta sudah selesai.

 

"Saya rasa di Yogyakarta pemilih-pemilihnya sudah punya kedewasaan. Residu kemarin seharusnya sudah selesai," tegas Kapolda.

 

Kapolda juga menyampaikan bahwa fenomena meredanya residu Pilpres 2024 ini bukan isapan jempol belaka. Beliau menjelaskan bahwa kejadian-kejadian yang berpotensi menimbulkan gesekan antar kelompok dapat diminimalisir.

 

"Satu hal yang menjadi ciri dari Yogyakarta, yakni knalpot blombongan dan juga keributan antar laskar, sudah nol di tahun 2024 ini," tegasnya.

 

Berkaca pada kelancaran Pilpres 2024, Kapolda optimis bahwa Pilkada yang akan digelar di kota dan kabupaten di DIY pada November 2024 nanti dapat berjalan damai.

 

"Kedewasaan yang mungkin tidak mudah diwujudkan di tempat lain. Maka, kita harus yakin dan percaya diri, Pilkada bisa berjalan damai," urai Kapolda.

 

Kapolda menegaskan bahwa keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) menjadi modal berharga bagi Yogyakarta yang menyandang predikat kota pelajar dan kota pariwisata. Beliau meyakini bahwa menjaga kamtibmas tidak bisa hanya mengandalkan peran Polri semata, melainkan memerlukan kerjasama dan partisipasi aktif semua pihak, termasuk pemuka agama.

 

"Keamanan dan ketenteraman yang terwujud saat ini bukan berkat Polri saja, tapi karena kuatnya kerja sama antara unsur pemerintah dan masyarakat, termasuk pemuka agama. Itu satu gerakan yang sama dan kami tinggal mendirijenkannya," jelasnya.

 

Diskusi panel ini dihadiri oleh berbagai tokoh, termasuk perwakilan pimpinan gereja Kristen, pendeta, romo, pastor, gembala, perwakilan gereja Katolik, pemimpin umat Islam, Hindu, Buddha, Konghucu, pejabat Forkominda, dan aktivis sosial.

 

Diskusi panel "Peran Pemuka Agama dalam Mendorong Rekonsiliasi Pasca Pilpres 2024" ini bertujuan untuk membahas peran pemuka agama dalam menjaga kerukunan dan kedamaian pasca Pilpres 2024. Diskusi ini dihadiri oleh berbagai tokoh agama dan masyarakat dari berbagai kalangan.

 

Kapolda DIY optimis bahwa residu Pilpres 2024 di Yogyakarta telah mereda dan Pilkada 2024 akan berjalan damai. Beliau menekankan pentingnya kerjasama antara Polri, pemerintah, dan masyarakat, termasuk pemuka agama, dalam menjaga kamtibmas. (Humas Polresta Yogyakarta)

Show comments
Hide comments
No comments:
Write comment

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *



Back to Top