Wednesday, 6 March 2024

Pengamanan Pemecahan Rekor MURI Gunungan Oleh-Oleh Tertinggi dan Terbanyak


Petugas gabungan dari Polsek dan Polresta Yogyakarta mengamankan kegiatan pemecahan rekor MURI "Gunungan Oleh-oleh Khas Jogja Tertinggi dan Terbanyak di Selasar Teras 1 Malioboro Yogyakarta" pada hari Selasa tanggal 5 Maret 2024 pagi.

 

Pengamanan dilakukan di lokasi kegiatan dan pengaturan arus lalu lintas di Jalan Malioboro agar kegiatan berjalan lancar dan tercipta ketertiban di masyarakat.

 

DIY memecahkan rekor MURI dan rekor dunia atas gunungan oleh-oleh setinggi 11 meter, yang dibuat oleh lebih dari 3.000 UMKM dan pedagang di kawasan Malioboro. Gunungan ini berisi produk kuliner, craft, dan fashion, dan tercatat sebagai yang terbesar dan tertinggi yang pernah ada, serta melibatkan UMKM terbanyak.

 

Piagam penghargaan MURI diserahkan oleh Sri Widayati pada hari Selasa (5/3) di Teras 1 Malioboro, Yogyakarta, dalam acara Festival Teras Malioboro. Festival ini digelar untuk memperingati HUT ke-2 Teras Malioboro dari 1 Februari hingga 7 Maret 2024.

 

Sekda DIY Beny Suharsono memberikan apresiasi atas pertumbuhan ekonomi yang disumbangkan oleh UMKM, terutama di Malioboro. Pemecahan rekor ini merupakan bukti semangat para pelaku UMKM untuk berkembang dan meningkatkan kesejahteraan melalui pertumbuhan ekonomi.

 

Saat ini, Teras Malioboro menjadi ikon baru dan pusat ekonomi kreatif di Yogyakarta. Teras Malioboro telah menjadi rumah bagi para pedagang yang dulu berjualan di sepanjang Jalan Malioboro. Transformasi ini bukan sekadar perubahan fisik, tetapi evolusi ruang kreatif yang menyediakan peluang lebih luas bagi pertumbuhan ekonomi lokal.

 

Festival Teras Malioboro tahun ini mengangkat tema "Neng, Ning, Nung, Nang", yang mengingatkan masyarakat pada empat tahapan filosofis dalam perjalanan hidup manusia Jawa menuju kemenangan dan keberhasilan. Tema ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi para stakeholder di Teras Malioboro untuk terus berjalan menuju keberhasilan.

 

Beny menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah berkolaborasi dalam memajukan Teras Malioboro, termasuk pelaku UMKM, Pemerintah Kota Yogyakarta, praktisi, media, kampus, dan masyarakat. Festival Teras Malioboro tahun ini diharapkan juga mendukung Peringatan Hari Jadi DIY Ke-269 dan membawa dampak ekonomi yang lebih luas bagi pelaku UMKM di Teras Malioboro dan masyarakat DIY.

 

Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY Srie Nurkyatsiwi mengatakan bahwa festival ini didanai oleh Dana Keistimewaan DIY. Tujuannya adalah merefleksikan skema penataan sumbu filosofi yang terpadu, berkelanjutan, dan humanis, serta meningkatkan kolaborasi, kegiatan, dan capaian inovasi bisnis di Teras Malioboro di masa depan.

 

Para tenant di Teras Malioboro diarahkan untuk melek teknologi digital. Saat ini, digitalisasi sistem perbankan dengan metode pembayaran mobile sedang didorong. Transformasi digital ini penting untuk mengejar laju perkembangan teknologi yang semakin maju.

 

Teras Malioboro saat ini mewadahi 888 tenant yang terdiri dari fashion, craft, dan kuliner. Mereka terus menjaga komitmen untuk bersama-sama mencapai tujuan kesejahteraan ekonomi. Aplikasi Teras Mobile diluncurkan untuk mempermudah pelayanan dan pemasaran yang lebih luas.

 

Diharapkan Teras Malioboro dapat terus berkembang menjadi pusat ekonomi kreatif yang kuat dan inklusif. Setiap elemen, dari pedagang hingga pengunjung, dapat tumbuh bersama dan menciptakan sinergi positif untuk kemajuan bersama.

 

Pemecahan rekor MURI ini menjadi bukti semangat UMKM dan kolaborasi semua pihak dalam membangun Yogyakarta yang lebih maju dan sejahtera. (Humas Polresta Yogyakarta)

Show comments
Hide comments
No comments:
Write comment

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *



Back to Top