Danurejan- Pandemi Covid-19 di Indonesia sejak awal Maret lalu dapat semakin menyadarkan kita, sudah saatnya memikirkan kecukupan kebutuhan pangan lebih serius. Dalam hal ini, kita mengenal istilah ketahanan pangan sebagai ketersediaan pangan dan kemampuan masyarakat di dalam wilayah itu untuk memperolehnya.
Kapolsek Danurejan Kompol Wiwik Hari Tulasmi,SH,MH, disela sela kunjungan sambang di Kebun Sayur GPP ( Gerakan Pekarangan Pangan ) Kelurahan Bausasran Kemantren Danurejan, Selasa (28/9/2021) mengutarakan,"Ketahanan pangan sebuah wilayah sangat bergantung pada bagaimana wilayah tersebut memperoleh ketersediaan pangan yang cukup. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan ketersediaan pangan adalah dengan meningkatkan budidaya dan sistem pertanian, salah satunya dengan adanya sistem pertanian perkotaaan.".
Pertanian perkotaan merupakan sebuah upaya pemanfaatan ruang minimalis yang terdapat di perkotaan agar dapat menghasilkan produksi pertanian. Produksi ini berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan pangan, kenyamanan hidup di tengah polusi udara perkotaan dan menghadirkan nuansa estetika di pemukiman perkotaan,ditambahkan Esparanza ketua GPP Bausasran.
Sejalan dengan hal tersebut,Polsek Danurejan Yogyakarta melalui Unit Binmas Polsek Danurejanp melakukan serangkaian program untuk mendorong kampung di wilayah Danurejan Yogyakarta untuk menggalakan pertanian perkotaan sebagai cara untuk meningkatkan ketahanan pangan yang dipadukan dengan nilai keindahan lingkungan (estetika), pembelajaran (edukasi), dan wisata. Program yang dilakukan berupa menanam di tembok (nanduri tembok), lorong sayur, kampung sayur, dan pemeliharan lele sistem padat tebar di pekarangan rumah (lele cendol) jelas Panit Binmas Ipda Sudaryono.
No comments:
Write comment