Ngampilan- Sebagai Kampung Tanggap Bencana, Kampung Pathuk menggelar simulasi pada Rabu (15/11) siang. Dalam simulasi itu, sejumlah rumah diamuk oleh Si Jago Merah. Kebakaran hebat yang berasal dari salah satu rumah juga merembet ke beberapa rumah warga lain yang berada di sekitar lokasi.
Api menjalar berasal dari ledakan kompor gas di salah satu rumah penduduk yang berada tidak jauh dari Kantor Satuan Penyelenggara Administrasi Surat Ijin Mengemudi (SIM) Polresta Kota Yogyakarta.
Selain menghanguskan beberapa rumah, kebakaran juga menimbulkan puluhan korban yang mengalami luka bakar dan patah tulang. Amukan massa juga berlangsung, karena dipicu adanya pencuri yang masuk ke kampung yang memanfaatkan situasi kebakaran.
Peristiwa itu bukan kejadian sebenarnya. Namun, semua itu merupakan adegan dalam simulasi penanggulangan kebakaran yang digelar oleh Dinas Pemadam Kebakaran Kota Yogyakarta bersama ratusan anggota Kampung Tangguh Bencana.
Kepala Bidang Pencegahan Dinas Kebakaran Kota Yogyakarta, Rajwan Taufiq, mengatakan, dengan mengandalkan jaringan Hidran, warga bahu membahu memadam api. Pemadaman api sempat terkendala karena padatnya perkampungan dan akses jalan yang sempit, sehingga mobil pemadam kebakaran tidak bisa masuk ke dalam perkampungan.
Api berhasil dipadamkan selama 30 menit, dalam kejadian tersebut sedikitnya ada 10 korban mengalami luka bakar dan patah tulang,” ucapnya.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan warga dalam menghadapi bencana kebakaran yang sewaktu-waktu bisa terjadi. Selama ini, petugas pemadam mengalami kendala utama dalam pemadaman karena akses jalan yang sulit.
Kampung Pathuk ini merupakan salah satu kampung yang jadi percontohan pemerintah kota Yogjakarta. Dan hari ini kita uji cobakan,” tandasnya.
Rajwan menambahkan, Dinas Kebakaran menargetkan sebanyak 300 jaringan dapat tersambung dengan hidran di wilayah Yogyakarta. Namun karena keterbatasan anggaran, jaringan baru dipasang di 3 kampung yang padat penduduk, yakni di Kampung Pathuk, Kauman dan Prawirodirjan.
No comments:
Write comment