Yogyakarta- Kurang dari 24 jam jajaran Satreskrim Polresta Yogyakarta berhasil mmengungkap kasus penyerangan disertai pelemparan bom molotov di pos ronda Kampung Lembah Code, Jalan Ahmad Jazuli Kota Baru. Dari ungkap tersebut,, polisi berhasil mengamankan sembilan pelaku yang kesemuanya masih berusia pelajar. Bahkan salah seorang diantaranya masih berstatus murid SD.
Sembilan bocah yang diamankan yakni WD (13) warga Prawirodirjan Gondomanan, SP (14) warga Baturetno Banguntapan Bantul, AT (14) warga Cokrodiran Danurejan, FL (15) warga Karangkajen Mergangsan, KE (14) pelajar SD warga Pakuncen Wirobrajan, GS (15) warga Tompeyan Tegalrejo, AY (16) warga Gamping Sleman, ME (15) warga Mlati Sleman dan PS (14) warga Tukangan Danurejan. Dari para pelaku berhasil diamankan barang bukti berupa sebilah pedang, sebuah gir bergagang dari pipa besi, sebuah balok kayu, batu kali dan pecahan botol bekas bom molotov.
Kapolresta Yogyakarta, Kombes Pol Tommy Wibisono mengungkapkan, ditangkapnya para ramaja tanggung ini berawal dari diamankan WD oleh warga di lokasi kejadian. Dari keterangan bocah ini maka pelaku yang terlibat dalam kasus penganiayaan dan pengerusakan tersebut satu-persatu dijemput petugas di rumahnya masing-masing.
“Motifnya karena ada permusuhan antara kelompok pelaku yang dengan sekelompok remaja yang mereka anggap ada di sekitar TKP. Kelompok pelaku kemudian mengumpulkan anggotanya untuk melakukan penyerangan,” ungkap Tommy Wibisono saat gelar barang bukti yang didampingi Kasat Reskrim Polresta Yogyakarta, Kasim Akbar Bantilan dan Kasubag Humas Polresta Yogyakarta, AKP Partuti Wijayanti di mapolresta setempat, Jumat (16/06/2017).
Sebelum melakukan penyerangan, para pelaku terlebih dulu berkumpul di sekitar Alun-alun Utara Yogyakarta untuk menyusun rencana pada Kamis (15/06/17) dini hari. Setelah melengkapi diri dengan berbagai senjata serta bom molotov mereka langsung bergerak menuju lokasi. Sampai di lokasi kejadian seorang pelaku langsung melempar botol kosong ke arah gapura. Tanpa dikomando kemudian pelaku lainnya langsung turun dari motor dan merusak warung serta gerobak.
Warga sekitar lokasi yang melihat kampungnya diserang segera melakukan perlawanan sehingga perang batu tak terhindarkan. Para pelaku yang merasa kualahan langsung melarikan diri dengan sebelumnya mereka melemparkan molotov ke arah pos ronda yang melukai seorang warga.
WD yang tak berhasil kabur karena ditinggal teman-temannya segera ditangkap warga dan petugas kepolisian yang datang ke lokasi kejadian. WD pun akhirnya di bawa ke Mapolresta Yogyakarta. Setelah dilakukan pengembangan, polisi pun berhasil menangkap ke sembilan pelaku.
Para pelaku kini harus mendekam di sel tahanan Polresta Yogyakarta dan harus berhadapan dengan proses hukum.
No comments:
Write comment