Yogyakarta- Polresta Yogyakarta menggelar Press Release tentang pengamanan aksi mahasiswa Papua di Jalan Kusumanegara Yogyakarta. Press Release yang disampaikan oleh Karoops Polda DIY, Kabidhumas Polda DIY dan Kapolresta Yogyakarta tersebut dilakukan pada Selasa (19/7/16) siang. Adapun beberapa hal yang disampaikan Karoops di antaranya adalah sebagai berikut:
Pengamanan rencana aksi demonstrasi oleh mahasiswa Papua di Jalan Kusumanegara Yogyakarta pada tanggal 14 dan 15 Juli 2016 tidak diijinkan oleh Poresta Yogyakarta. Pasca pengamanan muncul berbagai pemberitaan yang tidak sesuai dengan fakta di lapangan, ada pihak-pihak yang sengaja menebar isu dengan tujuan memperkeruh keadaan atau membiaskan alasan mengapa aksi tersebut tidak mendapat ijin dan sudah sepatutnya dibubarkan guna menghindari konflik dengan masyarakat dan mencegah munculnya korban. Beberapa isu yang sengaja disebar luaskan namun bertentangan dengan fakta di lapangan, dari hasil pengamatan pihak kepolisian :
- Berita versi pro mahasiswa: Pengepungan dan isolasi terhadap asrama papua kemasan hingga berakibat penghuni kelaparan dan sakit.
Fakta :
Upaya petugas agar aksi digelar di dalam asrama guna antisipasi terjadinya keributan di tempat umum, di dalam asrama banyak terdapat persediaan makanan sehingga tidak ada yang kelaparan.
- Berita versi pro mahasiswa: Terjadi situasi rusuh dan pemukulan dan pengrusakan oleh peserta aksi terhadap warga umum yang lewat.
Fakta :
Situasi kondusif ketegangan kecil hanya terjadi saat massa didorong masuk ke dalam asrama.
- Berita versi pro mahasiswa: Tindakan represif petugas saat penangkapan warga papua tanpa alasan jelas di area belakang asrama.
Fakta :
Saat melaksanakan sweeping di area belakang asrama kemasan ditemukan 6 warga papua bersepeda motor yang masih berada di luar dan ada yang membawa panah, saat hendak diberi pengarahan dan ditanya surat identitas/ sim, mereka malah cenderung lari dan ada yang memukul petugas, mereka juga tidak bisa tunjukkan sim, maka diamankan.
- Berita versi pro mahasiswa :
Mobil PMI yang hendak mengirim logistik dan obat-obatan dihalangi oleh petugas.
Fakta :
Mobil PMI tersebut datang hendak menindak lanjuti telepon dari seseorang bahwa warga di dalam asrama kelaparan dan sakit, namun setelah datang, ternyata tidak ada kondisi sebagaimana yang dimaksud penelepon gelap tersebut, petugas dari PMI lantas berkoordinasi dengan aparat yang jaga lalu pulang.
- Berita versi pro mahasiwa: Warga sekitar menyalurkan bantuan logistik lewat pintu belakang asrama untuk warga Papua yang terisolir dan kelaparan.
Fakta :
Tidak ada penyaluran logistik, di dalam asrama terdapat banyak persediaan makanan, makanan yang diantar warga merupakan pesanan yang dibeli oleh peserta aksi, supaya mereka tidak perlu keluar asrama.
- Berita versi pro mahasiswa :
Tgl 15 Juli 2016 ada tiga wartawan yang terjebak di dalam Asrama Kemasan.
Fakta :
Tiga wartawan tersebut sudah datang ke Asrama Kamasan Yogyakarta sejak pagi untuk wawancara dan diijinkan masuk serta diterima baik namun saat selesai, situasi di luar sudah penuh oleh massa gabungan beberapa ormas dan warga DIY, untuk keamanan, tiga wartawan memilih untuk tetap di dalam jadi bukan terjebak apalagi penyekapan.
- Berita versi pro mahasiswa: Teriakan dan kecaman dari warga DIY yang bernada sara untuk menolak kehadiran mereka.
Fakta :
Yang ditolak dan dikecam warga DIY adalah unsur separatis dan bukan mahasiswa.
- Berita versi pro mahasiswa: Tanggal 15 Juli 2016 sempat terjadi kontak senjata petugas Brimob vs Peserta aksi, sehingga ada korban nyawa.
Fakta :
Tidak ada kontak senjata dan tidak ada korban nyawa.
Karoops menambahkan bahwa selain aksi itu, pada tanggal 15 Juli 2016 warga DIY juga menggelar aksi bunga di titik nol dengan tema “ Kitorang Jogja cinta Papua” aksi tandingan ini untuk menepis isu isu miring yang menggambarkan bahwa warga DIY rasis dan menolak papua.
Kapolresta Yogyakarta Kombes Pol Tommy Wibisono, S.Ik menambahkan jika tanggal 16 Juli 2016 situasi DIY sudah normal, DIY tetap aman dan kondusif. Dengan digelarnya Press Release ini, warga masyarakat tidak lagi percaya dengan berita bohong (hoax) yang sengaja disebar oleh orang-orang tak bertanggung jawab. Saat ditanya rencana pengamanan ke depan, "NKRI Harga Mati," Kapolresta tegas menjawabnya.
Press Release tentang pengamanan aksi mahasiswa di Jalan Kusumanegara |
No comments:
Write comment