Jogja- Status tahanan tidak mengurangi hak haknya untuk melaksanakan ibadah. Seperti yang dilaksanakan pada Jumat (16/10/15) siang, puluhan tahanan melaksanakan Shalat Jumat di ruang tahanan Polresta Yogyakarta dengan imam dan khatib Iptu Zainudin. Kegiatan ini merupakan salah satu dari program Polresta Yogyakarta di bidang pembinaan tahanan.
Seperti pada Jumat-jumat sebelumnya, sebelum pelaksanaan Shalat Jumat para tahanan terlebih dulu membersihkan ruang tengah yamg akan digunakan untuk ibadah. Setelah selesai mengepel lantai ruang tengah di ruang tahanan, mereka selanjutnya membersihkan diri dan berkumpul setengah jam sebelumnya. Waktu sebelum pelaksanaan shalat jumat, mereka gunakan untuk merenung dan berdoa. Hingga khatib yang merupakan petugas dari Satresnarkoba datang dan membaur bersama mereka untuk memberikan motivasi motivasi hidup yang lebih baik.
Sesaat setelah khatib berdiri diatas mimbar, mengucapkan salam dan kembali duduk, salah seorang tahanan berdiri mengumandangkan azan. Setelah Iptu Zainudin selesai memberikan khutbah, muazin selanjutnya mengumandangkan iqomah. Kemudian Iptu Zainudin mengimami para tahanan ini melaksanakan shalat Jumat dua rakaat. Kembali setelah selesai rangkaian shalat Jumat, selalu ditutup dengan dzikir dan doa bersama.
Saat ditemui oleh Tribrata, salah seorang tahanan SA (34) mengungkapkan penyesalannya telah melakukan penganiayaan. Emosi dan kurang kesabaran menjadi penyebab terjadinya kejadian dua minggu sebelumnya yang membuat dirinya masuk ke ruang tahanan. Selama di rutan Polresta Yogyakarta, dirinya mulai banyak belajar menjadi lebih dewasa. SA mengungkapkan penyesalannya dan di rutan ini, dirinya bertaubat dan berjanji untuk menjadi orang yang bermanfaat di kemudian hari setelah selesai mejalani masa hukumannya. (BM)
No comments:
Write comment